Ini 6 Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Berboncengan Dengan Buah Hati
Warungbiker.com, SIDOARJO - Ini 6 Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Berboncengan Dengan Buah Hati.
BroSis sekalian, sepeda motor menjadi alat mobilitas paling
efektif dan banyak digunakan untuk mendukung aktivitas sehari-hari.
Salah satunya, mengantar anak ke sekolah atau sekadar
membonceng berkeliling menikmati perjalanan.
Kendati demikian, orang tua perlu memahami cara yang aman
saat membonceng si buah hati agar selamat selama perjalanan.
Berikut hal yang perlu diperhatikan #Cari_Aman saat
berboncengan dengan si buah hati.
1. Perlengkapan berkendara
Anak wajib menggunakan perlengkapan berkendara, karena
pembonceng dan pengendara memiliki risiko yang sama. Sehingga, keduanya wajib
menggunakan perlengkapan berkendara, seperti helm, jaket, sarung tangan, celana
panjang, dan sepatu.
2. Posisi
Pastikan anak membonceng di belakang dengan posisi lurus
dengan tubuh pengendara dan rapat, sehingga anak dapat memegang tubuh
pengendara lebih baik dan meningkatkan keseimbangan saat berkendara.
3. Anak siap dibonceng
Pastikan tangan anak sudah bisa memegang kuat pengendara.
Pegangan yang kuat dapat mencegah keseimbangan anak tergangu ketika membonceng.
Bisa juga ditambahkan sabuk pembonceng sehingga keseimbangan dan posisi anak
dapat lebih terjaga. Jika kaki sudah bisa menginjak pijakan kaki pembonceng,
ingatkan anak kita untuk tidak memainkan kakinya ketika membonceng, untuk
mencegah potensi tersenggol kendaraan lain.
4. Kontrol Kecepatan
Saat berkendara dengan anak, kita perlu mengontrol kecepatan
berkendara. Hal ini ditujukan untuk:
a. Mencegah anak terpental kebelakang/ berguncang saat kita
mebuka gas karena pegangan anak yang belum kuat, atau anak tidak siap terhadap
pergerakan tiba-tiba sepeda motor.
b. Mencegah anak terlempar saat bermanuver/ menikung dengan
kecepatan tinggi. Hal ini berpotensi terjadi karena kekuatan pegangan anak ke
tubuh pengendara tidak akan sekuat orang dewasa.
c. Mencegah terjadinya pengereman yang kuat. Saat
menggunakan kecepatan tinggi, kita berpotensi untuk melakukan pengereman kuat
yang akhirnya memberikan rasa tidak nyaman kepada anak kita.
5. Atur waktu, rute, dan jarak
Anak memiliki ketahanan fisik yang berbeda dengan orang
dewasa, sehingga mereka tidak bisa diperlakukan sama. Mengatur waktu
keberangkatan seperti berangkat lebih pagi untuk menghindari terik matahari
akan dapat mengurangi ketidaknyamanan mereka ketika berkendara.
Mengatur rute keberangkatan juga diperlukan sehingga kita
terhindar dari kemacetan dan dapat sampai lebih cepat. Namun, pastikan rute tersebut
aman, layak dan tidak melanggar peraturan lalu-lintas. Saat berkendara dengan
anak , kita juga perlu mengatur jarak perjalanan sehingga kita bisa menentukan
waktu istirahat yang baik untuk anak kita ketika berkendara.
6. Konfirmasi
Kita harus sering melakukan konfirmasi terhadap anak, apakah
dia haus, mengantuk, capek dan lainnya. Ketika sering melakukan konfirmasi,
kita dapat menemukan masalah pada anak sedini mungkin, sehingga dapat mencegah
terjadinya potensi bahaya.
“Edukasi #Cari_Aman tidak hanya untuk orang dewasa, anak-anak juga perlu diedukasi sedini mungkin tentang keselamatan berkendara dan rambu lalu lintas yang berlaku, sehingga mereka dapat memahami potensi bahaya di jalan raya. “ kata Hari Setiawan, Instruktur Safety Riding MPM Honda Jatim.
Edukasi tentang keselamatan berkendara pada anak – anak
mulai diajarkan untuk mengenal rambu-rambu lalu lintas, cara menyebrang jalan
yang aman menggunakan jalur penyeberangan, dan cara berinteraksi dengan
pengguna jalan lain dengan berbagai alat peraga seperti menggunakan push bike
dan sepeda kayuh sebagai alat simulasi keselamatan berkendara.
Gabung dalam percakapan